Recent twitter entries...

Bianglala - Pelangi


Pagi yang cerah menyapa bumi
Mentari pun tersenyum genit di pipi
Memamerkan deretan cahayanya berseri-seri
Menyinari semesta alam ini

Air menguap tanpa henti, berkat sang mentari
Meninggalkan bumi menuju langit nan tinggi
Melalui proses evaporasi maupun transpirasi
Awan pun terjadi karena kondensasi

Awan ber-arak di atas bumi
Berputar bergulung seakan berkelahi
Di hembus dan tiup kan angin pesisir negeri
Menuju bukit tertinggi, menari, kesana kemari

Waktu pun berjalan menyusuri hari
Tanpa tau apa yang kan terjadi
Mendung menyelimuti siang ini
Dan awan mendung pun mengalami presipitasi

Hujan turun enggan meninggalkan bumi
Hingga mentari bersinar kembali
Apa yang kan terjadi setelah ini...
Pastilah fenomena alam yang menarik hati

Tetesan air hujan berkurang, perlahan namun pasti
Dibias dan belokkan cahayanya oleh sang mentari
Pada setiap panjang gelombang cahaya yang tak terperi,
Panjang pendek nya menentukan warna dari sang mentari

Seberkas cahaya putih berangsur-angsur terurai menanti
Merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu nan serasi
Dalam alunan spektrum menghiasi langit sore ini
Yang kau kenal sebagai pelangi


PS :

Puisi ini aku buat untuk mengenang masa kecilku, saat masih duduk di bangku sekolah dasar, saat aku masih tinggal di daerah pegunungan, saat aku menjadi “sprinter” di kelas ku, saat aku masih bisa akrab bercumbu rayu dengan rintik hujan.

Fenomena pelangi terjadi sesudah hujan selalu membuatku girang. Spektrum warna yang tertata rapi sangat menarik “eye-catching.” Bagiku mengingatkan cerita rakyat bahwa ada bidadari turun ke bumi sedang mandi.

Apa yang terlintas di benak seorang bocah kecil pada saat pelangi muncul? Dengan serta merta bocah itu pun berlari laksana sprinter menuju bukit mencari ujung pelangi tersebut, berharap kan bertemu bidadari yang sedang mandi. Sampai lah ia di bawah bukit yang terhalang irigasi dan berhenti, melihat kenyataan yang terjadi. Bidadari yang mandi ternyata banyak sekali,..dan anehnya ia dapati teman-nya sendiri... Hah? Cerita itu ternyata hanya dongeng belaka. Sampai akhirnya ia sadar ketika mendapat pelajaran IPA di kelasnya.

O,,iya, pelangi yang sering kita lihat umumnya berbentuk seperti parabola – melengkung. Sebenarnya pelangi secara utuh berbentuk lingkaran. Karena kita melihatnya dari tanah permukaan bumi, maka kita hanya dapat melihat secara maksimal setengah lingkaran saja. Namun jika kita berada di tempat yang tinggi, berada di atas titik hujan, misal di pesawat terbang, kita dapat melihat pelangi secara utuh dalam satu lingkaran penuh. Hal ini disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna. Dengan geometri optik ini juga kita bisa menjelaskan garis lurus yang melewati mata kita dan matahari juga melewati titik pusat lingkaran pelangi. Karena pelangi tercipta melibatkan jarak pengamat dengan tetesan air, maka pelangi selalu bergerak mengikuti pergerakan pengamat. Ini membuat jarak kita dengan pelangi konstan (sama), dengan kata lain kita tidak pernah bisa mendekati pelangi.


Comments (6)

semakin Ina bgt.....keren mba...manis, innocent, sprti yg nulis...tpi jgn terlalu banyak kata : tanpa henti yach? :-)

thanks yupi atas apresiasinya,..merangkai kata ternyata perlu banyak kosakata,..hehe

rainbow was always the best friend of the rain....friendship should be like that one.........

mambaca puisimu seperti bertamu di sebuah istana. Dihantar oleh dayang cantik rupawan melewati lorong koridor yang elok. Dan akhirnya sampailah pada ruang raja menyambutku.

asik2, ina terus lah menarikan penamu.

@japoe,..I agree. friendship should complement each other with colorful atmosphere. sometimes red, blue later .. shared

@inung,..thanks, proses itu akhirnya menghasilkan guratan pena, walau tak sempurna. pelajaran dari master sangat membantu.

salam asik2,..

Post a Comment