Recent twitter entries...

Ceroboh Berkelanjutan

Ceroboh benar diriku! BOTOL! Bodoh dan tolol – orang menyebutnya. Ya, kenapa diriku membiarkan hal itu terjadi berulang kali. Melakukan kesalahan yang sama. Mengapa tidak lebih teliti dan periksa kembali? Ah,..pertanyaan itu sepertinya sudah terlambat, dan aku baru menyadarinya.

Kali ini aku benar-benar tercenung, sedikit terkejut, saat menelpon nomor itu dan yang mengangkat seorang laki-laki. Tak percaya. Akhirnya kujawab telepon itu. “Hallo, ini nomor siapa?” Pertanyaan bodoh itu terucap dari bibirku. Dan aku baru menyadari setelah aku cocokan nomor itu dengan nomor yang tertera di handphone yang satunya.Serta merta aku tutup telepon. Ah, bisa-bisanya aku salah nomor?

Aku mencoba melihat dengan seksama, mencocokkan lagi nomor itu. Jadi selama ini aku salah kirim? Salah tulis nomor handphone? Pantas saja. Lalu komplain itu? Dan aku menyesali diriku sendiri.

Kejadiannya pada tahun lalu, 2008. Saat aku sudah bisa mengisi pulsa handphone dari handphone sendiri. Kebetulan aku mempunyai beberapa nomor. Satu nomor yang menurut aku bermasalah, setiap aku isi jarang sekali bisa langsung masuk pulsanya, padahal untuk nomor lain dalam hitungan detik langsung masuk, seperti di counter-counter. Kebiasaanku menyimpan format di outbox agar sewaktu-waktu mudah untuk resend ke operator. Kalau saat ini belum masuk pulsanya, kadang aku buat format lagi dan lupa aku simpan, pulsa masuk. Namun aku suka kelupaan, dan resend format lama di outbox. Akhirnya pulsa tidak masuk dan tidak ada kabar reverse yang seharusnya diterima.

Ah, sudahlah. Aku terlalu menggampangkan. Toh, nomor itu jarang dipakai, hanya sesekali untuk keperluan keluarga. Dan kejadian itu berulang kali terjadi.

Malam ini tanpa diduga aku berhasrat sekali menelpon nomorku sendiri karena baru saja mengisi pulsa tapi tidak kunjung masuk. Dan, sudah bisa ditebak suara laki-laki itu. Jadi,...??? Ya, selama ini aku berhasil mengisi pulsa, tapi masuk ke handphone orang lain,...ohh, beruntung sekali dia.
Pengalaman ini benar-benar berharga, “ku ikhlaskan pulsaku untuk mu, Pak.”

Pelajaran yang kupetik kali ini : ketelitian sangat diperlukan, sekecil apa pun itu sangat menentukan keberhasilan dalam berbagai hal.

Comments (0)

Post a Comment